A. Pengertian Proses Sosial
Hampir semua aktivitas manusia dalam hidup bermasyarakat / interaksi antarmanusia secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan waktu untuk membentuk suatu perilaku yang dapat diterima semua pihak. Serangkaian aktivitas yang membutuhkan waktu untuk berinteraksi antarmanusia yang saling membutuhkan dan dapat diterima semua pihak tersebut sering disebut sebagai proses sosial. Proses itu sendiri memiliki arti sebagai tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa untuk membentuk jalannya rangkaian kerja. Sosial artinya segala sesuatu mengenai masyarakat yang peduli terhadap kepentingan umum. Dengan demikian, proses sosial dapat diartikan sebagai tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa untuk membentuk manusia bermasyarakat yang memperhatikan segi kehidupan bersama.
Soemardjan (1987) menjelaskan bahwa proses sosial (kemasyarakatan) dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara manusia (individu) dengan berbagai segi kehidupan bersama.
Individu dalam hal ini merupakan konsep sosiologi. Konsep individu tidak diartikan sama dengan konsep sosial yang kita gunakan sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari konsep individu menunjuk pada orang pribadi tertentu, misalnya si Suta adalah seorang individu. Dengan demikian terdapat suatu perbedaan konsep “individu” antara penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep sosiologi.
Konsep individu dalam bahasa Indonesia sehari-hari menunjuk pada pribadi seseorang. Sedangkan sebagai konsep sosiologi, individu mempunyai arti menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, subjek yang mempunyai pikiran, subjek yang mempunyai kehendak, subjek yang mempunyai kebebasan, subjek yang memberi arti pada sesuatu dan mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri.
Konsep subjek dengan konsep objek sangat berbeda konteksnya dan tidak dapat dikacaukan antar keduanya. Jika kita mengkaji konsep subjek, tentu menunjuk pada semua keadaan yang berhubungan dengan kehidupan internal manusia. Manusi didefinisikan memiliki kemampuan berpikir, berperasaan, berinovasi, berefleksi, dan mampu mengevaluasi. Sedangkan konsep objek pada umumnya menunjuk pada dunia eksternal atau objek di luar individu. Objek ini dapat kita lihat pada benda-benda yang diartikan dalam ilmu-ilmu alam yang tidak memiliki kemampuan seperti yang dimiliki oleh manusia, misalnya sungai, danau, pantai, dan semua benda alam pada umumnya. Dengan demikian antara subjek dengan objek saling berkaitan erat meskipun antar keduanya memiliki peran yang berbeda.
Soekarno (2003) memberikan pengertian bahwa proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada.
Proses sosial ini diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-pengaruh antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dan hukum, dan seterusnya.
Proses sosial dalam sosiologi mempelajari sistem kehidupan individu dalam hubungannya dengan sesamanya yang senantiasa terjadi interaksi, dan faktor dasar terjadinya proses interaksi sosial tersebut adalah menunjuk pada suatu sistem interaksi. Agar lebih memahami dalma proses sosial, maka konsep interaksi yang dimaksudkan di sini cukuplah dimengerti sebagai tindakan (action), yang terjadi pada interaksi minimal antara dua orang yang dapat saling mempengaruhi perilakunya. Misalnya, dua orang atau lebih yang sedang bercakap-cakap. Mereka melakukan interaksi, saling memberikan reaksi atas sesuatu yang dikatakan lawan bicara dalam usaha memahami arah pembicaraan yang sedang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar