Minggu, 19 Juni 2016

Proses Disosiatif

Seputar Ilmu Geografi kali ini akan memberikan materi pelajaran tentang proses disosiatif, langsung saja ke materi ya? berikut ulasannya:

proses disosiatif
Tidak selamanya kehidupan mausia dalam hidup bermasyarakat menunjukkan kekompakan, keteraturan dan kebersamaan pendapat meskipun secara historis mempunyai dasar asal usul yang sama dan didasari dengan norma, nilai dan etika. Kondisi kehidupan manusia bermasyarakat setiap saat bisa saja berubah. Perubahan ditandai dengan perubahan sosial oleh karena proses disosiatif. Apa yang bisa diketahui dari proses disosiatif? Proses Disosiatif adalah proses sosial yang bersifat perpecahan antara dua objek sebagai akibat munclnya perbedaan tanggapan inderawi.

Perbedaan penafsiran dan metode antarindividu dengan kelompok dalma menghadapi sesuatu interaksi sosial juga dapat menjadi bagian dari bentuk proses disosiatif. Bentuk bentuk disosiatif bisa berupa : 1. Persaingan (competition), 2. Kontravensi (contravention), 3. Pertentangan / pertikaian (conflict).



a. Persaingan (competitio)



1. Pengertian persaingan


Persaingan / kompetisi dapat dipandang sebagai proses sosial, karena orang perorangan / kelompok yang terlibat melalui bidang bidang kehidupan masing masing berusaha untuk memperoleh sesuatu dari sejumlah tujuan yang diharapkan. Persaingan dapat dibedakan menjadi 2 tipe umum, yaitu : persaingan yang bersifat pribadi dan persaingan yang tidak bersifat pribadi. Jika persaingan tersebut dilakukan oleh individu secara langsung disebut persaingan pribadi, sedangkan jika pelakunya secara berombongan  secara bersama disebut persaingan kelompok.



2. Bentuk Persaingan


Bentuk bentuk dalam persaingan secara umum meliputi persaingan di bidang : ekonomi, sosial, kebudayaan dan perbedaan ras.



a. Persaingan Ekonomi


Persaingan dalam dunia ekonomi bisa terjadi pada kehidupan masyarakat karena terbatasnya sumber daya alam yang bersifat ekonomis. Sumber daya alam ini tak bisa mengimbangi jumlah kebutuhan manusia sebagai pengguna yang jumlahnya tidak terbatas.


Persaingan di bidang ekonomi yang bersifat positif bermanfaat untuk meningkatkan kualitas barang konsumsi, distribusi dan pelayanan yang dapat diterima oleh konsumen dari produsen / pedagang. Konsumen dalam menggunakan haknya berdasarkan modal yang dimiliki. Ia akan bersifat selektif untuk memperoleh barang konsumsi, distribusi dan pelayanan yang baik.


Dengan demikian muncul pula persaingan antar produsen dan para pedagang untuk merebut pasar dengan cara menyajikan segala kemampuan yang dimiliki dengan cara yang benar dan bersifat positif.



b. Persaingan Kebudayaan


Persaingan kebudayaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat bisa diamati melalui persaingan yang bertujuan untuk mendapat empati masyarakat. Persaingan kebudayaan bisa berupa kegiatan keagamaan, pendidikan, kesenian, hasil karya, dan sejenisnya. Persaingan kebudayaan pada umumnya bersifat positif karena masing masing berkeinginan untuk mendapatkan pengaruh yang kuat sehingga mempunyai sejumlah masa penggemar / pengikutnya.



c. Persaingan Sosial


Persaingan sosial adalah persaingan dalam upaya untuk memperoleh status / memiliki peranan di lingkungan sosial masyarakat yang berhubungan dengan segala sesuatu mengenai masyarakat / peduli terhadap kepentingan umum.



d. Persaingan karena perbedaan ras


Perbedaan suku / ras menyebabkan kelompok manusia yang berasal dari keturunan yang sama dengan ciri ciri fenotif yang berbeda / tersebdiri, misalnya warna kulit bentuk tubuh, warna mata, dan corak rambut. Perbedaan suku tersebut sering disebut sebagai sekte bangsa yang dapat menjadi unsur / bagian dari persaingan kebudayaan.



3. Fungsi Persaingan


Banyak sekali orang mengeluh dan memandang bahwa persaingan merupakan sesuatu yang membebani dan negatif sebagai akibat persaingan yang kurang sehat. Pandangan demikian tentu saja hanya dilihat dari satu sisi saja, yaitu dari segi negatifnya saja. Jika setiap persaingan ditinjau dari segi positifnya, tentu akan membangkitkan sinergi positif pula melalui upaya yang menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih besar jika dibanding dengan hasil hasil yang diperoleh sebelumnya. Melihat fenomena di lapangan yang demikian kompleks, kita dapat mengidentifikasi beberapa fungsi persaingan. Secara umum persaingan mempunyai fungsi untuk : a. Menyalurkan keinginan yang bersifat kompetitif, b. Mewujudkan suatu keinginan dan c. Mewujudkan pembagian kerja yang efektif.untuk mendapatkan gambaran tentang fungsi persaingan secara terperinci, bisa diuraikan dengan penjelasan sbb :



a. Menyalurkan keinginan yang bersifat kompetitif


Fungsi persaingan ini artinya mempunyai kemampuan atau kecakapan, sehingga tercermin pada suatu keinginan setiap manusia secara umum selalu ingin mendapatkan sesuatu yang terbaik.



b. Mewujudkan suatu keinginan


Manusia berbudaya mempunyai bekal karya, rasa, dan cipta yang bisa mendorong / memotivasi dirinya untuk bersaing dengan orang lain. Misalnya seorang pencipta lagu dengan segala kemampuannya berupaya bisa menghasilkan karya terbaiknya untuk memenuhi keinginan penggemarnya diblantika musik. Dengan demikian fungsi ini adalah untuk menyajikan beberapa alternatif sehingga keinginan bisa terpuaskan sebanyak mungkin.



c. Mewujudkan pembagian kerja yang efektif


Pembagian kerja yang efektif bisa diambil suatu contoh sebuah perusahaan. Di dalam perusahaan ada suatu hubungan positif antara fungsi persaingan dengan pembagian kerja yang efektif serta evaluasi kinerja karyawan.


Hubungan sosial antara karyawan dengan atasannya dalam institusi yang didasari dengan sistem pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing masing akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar